Info Sekolah
Selasa, 17 Jun 2025
  • Pendaftaran Gelombang 3 telah dibuka! Daftar sekarang dan nikmati promo spesial: potongan biaya uang pangkal untuk calon siswa baru!
  • Pendaftaran Gelombang 3 telah dibuka! Daftar sekarang dan nikmati promo spesial: potongan biaya uang pangkal untuk calon siswa baru!
16 Februari 2025

Sejarah Masjid Wakaf Pekalongan: Perjuangan Sayid Husein dalam Menyebarkan Islam

Ming, 16 Februari 2025 Dibaca 46x Artikel / Sejarah

Sejarah Masjid Wakaf Pekalongan. Masjid Wakaf Pekalongan bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga menyimpan kisah unik dalam pembangunannya. Masjid ini berdiri berkat perjuangan seorang ulama bernama Sayied Husein, yang pertama kali menginjakkan kaki di Pekalongan bersama para muridnya. Selain menyebarkan ilmu agama, ia juga membawa barang dagangan sebagai bekal perjalanan.

Pendirian Masjid di Atas Tanah Bekas Pemakaman

Pada tahun 1854 Masehi, saat tiba di Pekalongan, Sayied Husein tidak menemukan tempat yang layak untuk beribadah. Ia pun berinisiatif membeli sebidang tanah yang masih berupa hutan belantara di kawasan yang kini dikenal sebagai Jalan Surabaya, Pekalongan.

Tanah itu dulunya berfungsi sebagai pemakaman para pedagang yang meninggal dalam perjalanan menuju Pekalongan. Meskipun banyak orang mempertanyakan keputusannya, Sayied Husein tetap teguh pada niatnya untuk membangun masjid di lokasi tersebut.

Baca Juga : BIOGRAFI SAYYID HUSEIN BIN SALIM ALATAS & MASJID WAKAF

Peristiwa Gaib Saat Salat Perdana

Sebelum masjid benar-benar berdiri, beberapa bangunan kecil sudah ada di lokasi tersebut. Setelah meratakan tanah, Sayied Husein langsung melaksanakan salat perdana. Namun, sebuah kejadian luar biasa terjadi. Saat mengucapkan salam di akhir salat, ia tiba-tiba melihat banyak makmum yang sebelumnya tidak terlihat.

Makhluk-makhluk gaib itu, yang diduga berasal dari golongan jin, membisikkan pesan kepadanya. Mereka mengatakan bahwa masjid yang akan dibangun ini kelak akan menjadi pusat keramaian di masa depan.

Terbukti Menjadi Pusat Perdagangan

Bisikan tersebut ternyata menjadi kenyataan. Sekitar tahun 1955 hingga 1970, kawasan Jalan Surabaya, Jalan Semarang, dan Jalan Bandung berkembang pesat menjadi pusat perdagangan batik dan kain tenun Pekalongan. Hingga saat ini, area di sekitar Masjid Wakaf tetap ramai dengan aktivitas jual beli, terutama dengan keberadaan Pasar Banjarsari dan Mall Borobudur yang berdiri tidak jauh dari masjid.

Masjid Wakaf Pekalongan bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi sejarah perjuangan Sayied Husein dalam menyebarkan Islam dan membangun peradaban di Pekalongan. Semoga masjid ini terus menjadi sumber keberkahan dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Aamiin.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

Terbit : Juni 1, 2025
Pengumuman Kelulusan Online SD Salafiyah Fityatul Huda TA. 2024/2025
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Bapak/Ibu Orang Tua/Wali murid kelas VI SD Salafiyah Fityatul Huda yang kami..
Terbit : April 12, 2025
Jadwal Asesmen & Ujian Kelas 6 TA. 2024/2025
Berikut kami sampaikan jadwal terkait agenda kelas VI di bulan April-Mei 2025. Mohon cermati surat..
Terbit : Februari 26, 2025
Asesmen Sumatif Tengah Semester Genap TA. 2024/2025
Kepada seluruh peserta didik SD Salafiyah Fityatul Huda, pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester Genap Tahun..

Agenda

15
Jun 2025
02
Jun 2025
21
Mei 2025

Info Sekolah

SD Salafiyah Fityatul Huda

NPSN 69899145
Jl. Semarang No. 38 Sugihwaras Pekalongan
TELEPON (0285) 426523
EMAIL salafiyahfityatulhuda@gmail.com
WHATSAPP 6285385119712