SD Salafiyah Fityatul Huda memiliki program makan siang yang telah berjalan sejak awal berdirinya sekolah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga membangun kebiasaan makan sehat dan kebersamaan di lingkungan sekolah.
Setiap hari, sekolah menyediakan jajanan sehat untuk siswa pada istirahat pertama dan makan siang pada istirahat kedua. Menu makan siang selalu variatif, mencakup berbagai sumber protein, sayur, dan buah, sehingga kebutuhan gizi anak-anak tetap terjaga. Jika ada siswa yang kurang menyukai menu tertentu, mereka dapat menggantinya dengan makanan lain yang tersedia di dapur.
Demi menjaga kesehatan siswa, SD Salafiyah Fityatul Huda melarang siswanya untuk membeli makanan di luar sekolah. Dengan kebijakan ini, pihak sekolah dapat memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak terjaga kebersihannya dan bebas dari bahan-bahan berbahaya.
Program makan siang ini sangat disukai oleh para siswa. Mereka menikmati berbagai menu yang disajikan, serta merasa lebih nyaman karena makanan selalu tersedia di sekolah. Selain itu, kebersamaan saat makan siang juga menjadi momen yang menyenangkan bagi mereka.
Baca Juga : 7 Kebiasaan Anak Indonesia hebat
Belakangan ini, pemerintah mulai mensimulasikan program makan bergizi gratis di Kota Pekalongan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah. Secara umum, program ini memiliki tujuan yang baik, yaitu memastikan bahwa seluruh siswa, terutama dari kalangan kurang mampu, mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi secara merata.
Dari pandangan kami, yang telah menerapkan program makan siang sejak lama, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan jika program ini diterapkan di sekolah:
Program makan siang di SD Salafiyah Fityatul Huda telah terbukti efektif dalam menjaga kesehatan dan kebiasaan makan siswa sejak lama. Sementara itu, program makan bergizi gratis dari pemerintah juga merupakan langkah baik untuk meningkatkan gizi anak-anak, terutama bagi sekolah yang belum memiliki sistem makan siang bersama yang dikelola sekolah.
Namun, pendistribusian makanan gratis pada pukul 08.00 masih perlu dievaluasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa di berbagai sekolah, termasuk di SD Salafiyah Fityatul Huda yang sudah memiliki sistem makan siang sendiri. Jika ada fleksibilitas dalam waktu konsumsi atau koordinasi dengan sekolah terlebih lagi apabila sekolah bisa mengelola sendiri sistem makan bergizi gratis ini, program ini bisa menjadi pelengkap yang baik tanpa mengganggu kebiasaan yang sudah ada.
Tinggalkan Komentar